Rabu, 04 Desember 2013

TOLAK HARI KONDOM NASIONAL

Innalilahi wainalilahi rojiun, benar-benar mengenaskan Menteri Kesehatan RI menyetujui hari "KONDOM" Nasional pada tanggal 1-7 Desember tahun ini atau bisa dikatan satu minggu awal desember yang diberi nama "Pekan Kondom Nasional". Ternyata menkes telah memborong "KONDOM" yang ada diapotek-apotek Indonesia untuk dibagikan secara gratis kepada rakyat. Mau jadi apa negeri ini jika secara tidak langsung pemerintahan menbuat langkah-langka yang salah seperti hal ini. Dapat kita lihat bahwa tindakan ini benar-benar menghina negeri Indonesia yang diisi mayoritas muslimin.

Dan hari ini (04/12/13) mahasiswa muslim se-sumsel berkumpul dalam sebuah "Aksi Damai" untuk menentang keputusan yang telah diambil oleh pemerintah terkhusus pastinya untuk "ratu" menkes. Aksi ini dihadiri oleh beberapa universitas Sumsel seperti Unsri, IAIN, Bina Darma, UMP dan universitas hebat lainnya. Aksi damai ini dimulai atau start dari Masjid Agung Palembang para mahasiswa membentuk barisan yang panjang kemudian berjalan hingga pasar Cinde. Yang pastinya aksi ini dilengkapi dengan atribut. Satu atribut hebat yaitu poster yang berisikan "TOLAK PKM", ada salah satu poster yang menyebut menkes sebagai ratu kondom (setuju?)


"Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).
" (Al-Israa : 58)

Ok sekarang kita kedalam Al-qur'an kitab yang benar dan kitab yang harusnya sudah dilahab habis oleh penguasa-penguasa negeri ini. Tapi apa yang kita lihat di tanah air Indonesia tercinta ini, mereka para minoritas bertingkah seenak hati dengan keputusan-keputusan yang tidak berdasarkan kitab umat Islam. Bukankah mereka adalah orang-orang terpilih diantara ratusan juta umat dari Sabang hingga Marauke. Ayat diatas dengantegas menyatakan dengan keras bahwa Allah SWT tidak akan meng-azab suatu kaum jika kaum itu tidak durhaka dan akan menurunkan azab jika penduduk suatu negeri durhaka kepada-Nya.

Pekan "KONDOM" Nasional apakah ini suatu bentuk penentangan yang dilakukan oleh minoritas (menkes) kepada Pancasila (sila ke-1) atau mungkin penentangan kepada Tuhannya sendiri.

"Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeripun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan" (Ash-shu'araa : 208)

Dan jika para minoritas tidak menghapus hari kondom nasional dari kalender RI maka negeri ini akan celaka. Seperti yang diterangkan ayat diatas bahwa para mahasiswa berperan sebagai pemberi peringatan. Pemberi peringatan (mahasiswa) telah bergerak dan mengaharapkan keputusan yang bijak dari minoritas (menkes).

1 komentar:

  1. luar biasa aksi tadi, semangat para aktivis dakwah yang luar biasa Allahuakbar!!!!

    BalasHapus